CATATAN AKHIR TAHUN

Tinggal hitungan jam kita akan menyambut tahun yang baru, tahun penuh dengan harapan yang siap untuk kita realisasikan. Sebenarnya banyak sekali yang saya alami di tahun 2016. Saya rasa tahun ini sebagai the amazing year. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah sehingga saya dapat melalui tahun 2016 dengan baik.
Berikut saya merangkum pengalaman saya yang menarik di tahun 2016
1.     Menikah
     Saya menikah tahun 2016 tepatnya pada tanggal 7 Februari, jangan tanya tentang lama persiapannya ya. Karena menurut saya persiapannya sangatlah sebentar sekali kalau dihitung-hitung dari penetapan tanggal hingga hari H pelaksanaan hanya sekitar 30 hari. Bayangkan saja dalam waktu sesingkat itu saya harus mengurusi undangan, souvenir dan baju pernikahan. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allahlah acara berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit accident.
2.     LDM (Long Distance Marrige)
    Setelah kami menikah di bulan Februari, kami memutuskan untuk menjalani LDM. Secara suami keterima kerja di Bandung sedangkan saya masih menjadi guru SDIT di Jogja. Banyak pertimbangan terkait LDM tersebut, salah satunya saat itu saya masih menjadi wali kelas sehingga dengan sangat berat hati meninggalkan murid-murid. Sebelum pernikahan terjadi kami sudah mendiskusikan hal ini, keputusan kami waktu itu adalah LDM sampai amanah sebagai wali kelas selesai saat pergantian tahun ajaran baru. Fix, setelah menikah setiap 2-3 minggu sekali suami pulang ke Jogja maupun ke Solo. Well, saya rasa LDM ini sungguh tidak menyenangkan. So, saya saya sarankan lebih baik tinggal bersama daripada LDM kecuali memang ada alasan yang memang mendesak ya.
3.     Resign dari pekerjaan
    Pada bulan Juli menjadi bulan terakhir saya menjadi guru di SDIT Salman Al Farisi 2. Banyak sekali ilmu dan pengalaman saat menjadi guru di sana. Ada suka maupun duka, yang paling berat ketika akan meninggalkan pekerjaan ini adalah murid-murid yang begitu lugu dan polosnya. Dan teman-teman sesama guru yang luar biasa. Pastinya akan sangat merindukan saat-saat menjadi anggota keluarga Salman Al Farisi.
4.     Pindah ke Bandung
     Setelah memutuskan resign dari pekerjaan saya mantap untuk menemani suami bekerja di Bandung. Kita pindahan bulan Juli seletah liburan lebaran usai. Jangan tanya ya barang bawaan saya yang segunung. Bandung dan Jogja agaknya memang sedikit berbeda. Saya sudah mengenal Jogja hampir 6 tahun, 4,5 tahun saat kuliah dan 2 tahun saat bekerja. Hampir seluk beluk Jogja sudah saya jelajahi. Kini saya benar-benar buta akan Bandung. Awalnya hampir frustassi karena Bandung jelas berbeda dengan Jogja. Kalau kata teman, kalau tidak mau kecewa jangan sekali-kali bandingkan Jogja dengan yang lain. Well, sekarang saya mulai beradaptasi dengan lingkungan yang baru di Bandung.
5.     Hamil
      Setelah dua bulan tinggal bersama suami, Alhamdulillah tepat disaat hari ulang tahunku Allah memberikan kado terindah. Bulan September saya positif hamil. Waaaa, senengnya hati ini. Masih agak tidak percaya waktu awal-awal test pack ternyata garis dua samar. Akhirnya kami memutuskan untuk memeriksakan ke bidan dan Alhamdulillah hasilnya positif. Adik bayi diperkirakan akan lahir pada awal Juni. Semoga lancar sampai lahiran ya Nak. J
Semoga tahun 2017 menjadi tahun yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Aamiin...






PENGUMUMAN KELULUSAN

Tepat pada tanggal 22 Desember 2016 pukul 08.00 WIB akan diumumkan kelulusan matrikulasi Institut Ibu Profesional. Mungkin bertepatan dengan hari ibu juga sehingga pengumuman dilaksanakan pada tanggal tersebut. Istilahnya sebagai hadiah untuk para ibu.
                Kuliah matrikulasi ini tak terasa sudah usai padahal kita ada 9 kali pertemuan namun serasa cepat sekali berlalu. Mungkin karena materinya yahud dan luar biasa ya ditambah Nicehomework yang aku banget (karena dibuat sesuai dengan kondisi masing-masing peserta). Saya diakhir  perjalanan sempat sedikit ngos-ngosan dalam mengerjakan NHW kebanyak karena faktor malas, entahlah banyak setan yang lagi mengganggu. Sebenarnya sudah menulis NHW namun belum disempurnakan sehingga baru bisa posting disaat injury time bukan disaat tambahan waktu pengumpulan. Alhamdulillah, dari 9 nice homework saya berhasil mengerjakan 8 NHW. Syarat kelulusan sebenarnya mudah yaitu 80 % dari total NHW sehingga kalau dikalkulasikan 80% dari 9 tugas adalah menyelesaikan 8 tugas. Alhamdulillah saya sudah melampauinya.
                Saat pengumuman saya sedang diperjalanan pulang ke rumah orangtua. Naik bus dari Bandung ke Purwodadi, ini the first time. Pengalaman pertama naik bus dari Bandung biasaya kami memilih kereta sebagai sarana transportasi. Well, awalnya sempat khawatir karena baru hamil 4 bulan juga takut kalau ada apa-apa sama si baby karena goncangan bus. Yang penting Bismillah aja sih, semoga baik-baik saja diperjalanan.
                Deg-degan sih iya, apalagi waktu buka pengumuman sudah ada di desa yang notabene susah sinyal download excel aja lama. Akhirnya ditinggal ini itu dulu, saya sudah bisa dibuka, sambil nutup-nutup mata langsung nyari nama saya di daftar kelulusan. Yes, saya LULUS. Langsung saya tunjukkan pada suami kalau saya lulus matrikulasi ini. Dari awal memang suami selalu berpesan boleh mengikuti matrikulasi dengan syarat harus serius dan komitmen terhadap tugas-tugasnya. Terimakasih suamiku atas suportnya selama ini.
Terimakasih banyak IIP, Bu Septi, teteh-teteh fasilitator (Teh Ai, Teh Messa, Teh Luthfia) atas ilmu-ilmu yang telas diberikan selama matrikulasi. Semoga ilmu yang saya dapat ini bisa saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bandung, 31 Desember 2016





NHW8 #MISI HIDUP dan PRODUKTIVITAS

Dalam Nice homework kali ini kita akan membahas mengenai resolusi dan rencana jangka panjang kehidupan kita. Hmm, sebenarnya ada beberapa hal yang memang saya suka dan saya bisa. Namun saya menyadari jika hanya manusia biasa yang tidak bisa fokus pada beberapa bidang, sehingga disini harus memutuskan prioritas kita. Sesuai materi yang didapatkan di Matrikulasi Institut Ibu Profesional bahwa untuk mencapai Bunda Produktif harus memperkuat dan membangun pondasi yang kuat pada Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Atas berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan kepercayaan pada kami (saya dan suami) untuk mengemban amanah sebagai orangtua pada tahun depan sehingga bidang yang saya pilih adalah Mengajar.
Mengajar menjadi aktivitas yang saya pilih karena sesuai dengan peran yang sebentar lagi saya emban yaitu menjadi seorang Ibu, saya pikir mengajar bisa dimulai dari anak kita sendiri.Dan berbagi ilmu yang saya etahui dengan para ibu terkait dengan perkembangan para buah hatinya bisa menjadi aktivitas yang menarik.
b. TO BE HAVE
1. Kita ingin menjadi apa? Ibu sekaligus Madarasah pertama bagi anak-anak saya kelak.
2. Kita ingin melakukan apa? Mengajarkan anak-anak tentang moral, etika dan adab dan ilmu kehidupan
3. Kita ingin memiliki apa? Keluarga yang kokoh dan tangguh, anak-anak yang berkarakter baik dan berpendirian yang teguh.

c. Dimensi Waktu
1.                   Lifetime purpose
            “Menjadi guru yang mendidik anak bangsa dengan pendidikan moral dan karakter”
2.                   Jangka waktu 5-10 tahun
5 tahun pertama
a.                    Memiliki dua anak
b.                   Menjadikan pendidikan pada anak pertama sebagai pilot proyek untuk pendidikan anak selanjutnya
c.                    Mempelajari menu MPASI, dan menu makan seimbang
d.                   Mempelajari tahapan perkembangan anak usia 1-5 tahun
e.                    Menerapkan konsep pendidikan karakter dan moral pada keluarga dimulai pada anak pertama
f.                      Mempelajari Montensori dan dapat diterapkan pada pendidikan anak
5 tahun kedua
a.                    Mulai memilih sekolah untuk anak
b.                   Menerapkan aturan keluarga yang jelas dan tegas
c.                    Lulus tahapan Bunda Sayang
3.                   Jangka waktu satu tahun (new year resolution)
Dalam rencana resolusi untuk tahun depan sebenarnya saya mempunyai target yang tidak muluk-muluk. Semua targetan saya kebanyakan tentang anak pertama kami. Semoga Allah memberikan kelancaran hingga proses persalinan. Aamiin
a.                    Mengikuti senam ibu hamil sehingga kandungan tetap sehat
b.                   Merutinkan jalan kaki tiap pagi minimal 30 menit/hari
c.                    Membaca surat Al Kahfi setiap Jum’at
d.                   Mulai pendidikan anak sejak dalam kandungan (mengajak cerita anak, sering membaca Al qur’an)
e.                    Mempelajari mengenai milestone perkembangan anak (0-1 tahun)
f.                     Mempelajari montensori dan melatih sensorik pada anak (yang sesuai dengan usia anak 0-1 tahun)
g.                    Membeli buku-buku yang menunjang MP-ASI, buku Rumah Bermain Anak
h.                   Mengikuti Webinar parenting
i.                     Aktif dalam kegiatan pengajian kampung dan kegiatan sosial lainnya
Semoga apa yang saya tuliskan sebagai misi hidup ini dapat memberikan motivasi untuk saya agar senantiasa maju untuk menjadi yang lebih baik.
Bandung, 21 Desember 2016



NHW7 #Tahapan Menjadi Bunda Produktif

Pada Nice Homework kali ini kita diminta untuk menyelami minat dan bakat masing-masing. Setelah mengisi tes bakat di www. temubakat.com. Sebenarnya pernah melakukan tes serupa saat melamar kerja menjadi Guru SDIT di Yogyakarta,  namun saat itu masih belum terlalu paham membaca hasilnya. Sekarang mencoba melakukan tes kembali dan berikut ini hasil dari tes bakat yang saya lakukan.


Setelah melihat hasil dari temubakat.com saya menelaah lebih dalam, apakah benar saya seperti ini? Apakah hasilnya sudah mewakili diri saya? Kemudian saya kembali membayangkan perjalan hidup saya selama ini. Jujur selama ini saya memiliki empati yang bagus kepada sesama. Sewaktu SMA sempat orangtua saya protes karena saya terlalu baik pada teman-teman saya. Tapi ya itulah saya. Ternyata ketika tes bakat kebanyakan hasil menunjukkan bahwa saya memiliki interpersonal yang dominan. Dahulu kala sempat memiliki cita-cita sebagai dokter namun apa daya tiada biaya membuat impian itu pupus namun Allah Maha Pemurah sehingga saya bisa tetap kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Fisika. Setelah dinyatakan lulus menjadi Sarjana Teknik kemudian saya mengikuti apa yang menjadi panggilan nurani saya (mengajar) karena saya suka sekali dengan anak-anak kecil saya memutuskan mendaftar menjadi Guru SD. Yup, selama dua tahun menjadi guru SDIT awalnya menjadi guru pendamping wali kelas selanjutnya di tahun kedua diamanahi menjadi wali kelas. Selama satu tahun menjadi wali kelas kelemahan saya adalah KETEGASAN. Ini yang menjadi faktor utama dan juga mengenai konsistensi aturan kelas dan tentu saja masalah Administrasi kelas yang sering keteteran termasuk penyimpanan berkas soal yang masih berserakan.

Memilih aktivitas dengan empat kuadran 

SUKA
BISA
TIDAK BISA


TIDAK SUKA



Kuadran I : SUKA-BISA
Pada kuadran I ini saya tempatkan aktivitas yang menjadi kekuatan saya sekaligus saya menyukai aktivitas tersebut.
1.                   Mengajar
2.                   Memasak
3.                   Merajut
4.                   Membuat Prakarya
5.                   Bersosialisasi

Kuadran II : TIDAK BISA-SUKA
1.                   Menjahit
2.                   Menulis
3.                   Menawarkan Barang
4.                   Mendongeng

Kuadran III : TIDAK SUKA-BISA
1.                   Membuat laporan keungan
2.                   Menyetrika
3.                   Olah raga
4.                   Berdandan

Kuadran IV : TIDAK SUKA-TIDAK BISA
Pada kuadran empat saya tempatkan aktivitas yang saya tidak bisa sekaligus saya tidak suka
1.       Berbicara di depan umum
2.       Menjadi pusat perhatian

Semoga apa yang saya tuliskan kali ini menjadi motivasi untuk saya agar senantiasa fokus pada apa kekuatan saya. Mencoba untuk meninggikan gunung bukan meratakan lembah. Salam Ibu Profesional
Bandung, 21 Desember 2016








NHW9 #BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN





        Pada Nice HomeWork kali ini kita ditugaskan untuk melakukan perubahan kecil yang bisa kita lakukan, bermula dari perenungan yang dalam dan adanya rasa kekhawatiran saya pada kondisi masyarakat dewasa ini, berikut merupakan rencananya ke depan yang akan saya lakukan.
MINAT HOBI KETERTARIKAN
SKILL, HARD, SOFT
ISU SOSIAL
MASYARAKAT
IDE SOSIAL
Mengajar
Mengajar
Komunikasi
Kreativitas

Banyaknya anak-anak yang lebih senang bermain game daripada mengaji

Anak-anak


Gerakan Tiada Hari Tanpa Al Qur’an
Mengajar
Mengajar
Komunikasi

Banyaknya Ibu yang belum sadar pentingnya ASI dan bahayanya susu formula
Ibu Menyusui
Ibu Hamil
Gerakan ASI 2 tahun



Sebenarnya pada tugas NHW 9 ini kami ditugaskan untuk memikirkan  satu perubahan yang bisa kita lakukan berdasarkan permasalahan yang ada di sekitar. Namun pada NWH kali ini saya tuliskan dua yang menurut saya penting.
Saya sangat sedih pada zaman sekarang ini anak-anak seusia SD lebih senang bermain game daripada berangkat mengaji ditambah kurangnya dukungan orangtua agar anak-anak mereka bisa membaca Al-Qur’an. Saya sangat rindu suasana dimana anak-anak dengan semangat mengaji di masjid maupun mushola.
Kedepannya saya berharap dapat mengembalikan semangat anak-anak mengaji dengan mengajar TPA dan diselingi kegiatan menarik seperti cerita nabi maupun dongeng hikmah dan menyanyi agar anak-anak senang mengaji. Untuk saat ini saya dan keluarga menerapkan program gerakan  tiada hari tanpa Al-Qur’an, yaitu pembiasaan membaca Al-Qur’an setiap hari sehabis sholat.
Demikian NHW ini saya buat, semoga apa yang saya tulis dapat menjadi kenyataan dan bermanfaat untuk sekitar. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan kata. 

NHW6 #Belajar Menjadi Manajer Keluarga yang Handal

Materi pekan keenam ini sangat menohok saya, pasalnya setelah mengalami post power syndrom istilahnya setelah selama ini saya disibukkan dengan pekerjaan namun sekarang saya benar-benar menjadi ibu rumah tangga yang sehari-hari saya habiskan waktu di rumah. Saya merasakan sekali jika waktu waktu saya habiskan kadang dengan percuma bahkan cenderung kurang produktif berbeda sekali dengan waktu bekerja maupun kuliah dulu yang penuh dengan jadwal kegiatan. Maka dari itu pentingnya membuat to do list kegiatan setiap hari, ini sangat cocok buat saya karena membuat kegiatan dalam sehari-hari menjadi lebih bermanfaat. Bismillah semoga apa yang saya ikhtiarkan ini akan berbuah manis walaupun pada kenyataannya dibutuhkan semangat konsisten yang tinggi untuk melaksanakan program ini.
                Masih hangat dalam ingatan ketika Teh Lulhfia memberikan video mengenai jar of life. Bagi saya video tersebut sangat menohok sekali. Kenapa kita sama-sama diberikan waktu 24 jam tapi hasil yang kita capai berbeda-beda setiap orang. Kuncinya adalah waktu, apakah waktu yang kita gunakan sehari-hari untuk hal-hal yang penting (keluarga, menuntut ilmu) ataukah malah sebagaian besar waktu kita seharian habis untuk hal-hal yang sangat tidak penting (main game, gadget, nonton TV).  Nanti untuk lebih jelasnya bisa melihat di youtube ya gaes. Kata Hasan Al Banna kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia maka dari itu kita perlu menyusun prioritas yang akan kita kerjakan, jika tidak waktu kita tidaklah cukup melakukan itu semua.
#Nice homework 6
Tiga Aktivitas yang menurut saya paling  penting
      1.       Membersihkan rumah
      2.       Memasak makanan yang bergizi
      3.       Belajar-Mengajar
Tiga aktivitas yang paling tidak penting
     1.       Instagram
     2.       Facebook
     3.       Chat WA
*ketiga aktivitas tidak penting ini saya habiskan di depan gadget. maka dari itu perlunya saya melakukan gadget time. Memang benar jika kita tidak disibukkan dengan kebaikan pastilah kita akan disibukkan dalam keburukan. Na’udzubillah. Sekarang kita tinggal memilih saja mau disibukkan dalam kebaikan atau keburukan?

Jadwal harian  saya
Saya menempatkan untuk kegiatan rutin termasuk kegiatan domestik pada jam sehabis subuh hingga pukul 07.00
06.00-08.00         : Melakukan pekerjaan domestik (termasuk memasak, membersihkan rumah dan mandi)
08.00-11.00       : Waktu dimanis (membaca buku parenting, manajemen waktu, sholat dhuha, tilawah Qur’an)
11.00-12.00         : tidur siang
12.00-13.00         : Sholat dhuhur dan makan siang
13.00-15.30         : mengajar TPA
15.30-16.00         : Sholat Ashar dan mandi sore
16.00-17.30         : memasak sore
18.00-18.30         : sholat maghrib
18.30-19.00         : makan malam bersama
19.00-19.30         : sholat isya’ dan tilawah bersama
19.30-21.00         : me time (membaca buku, menulis )
Jadwal yang saya buat ini akan saya akan terapkan selama seminggu dan jika berhasil dengan baik bisa dilanjutkan selama tiga bulan.
Semoga hari-hari semakin produktif lagi, semangat perbaikan.

                

NHW4 #My Self Curriculum


Alhamdulillah sudah memasuki pekan keempat Matrikulasi Institut Ibu Profesional. Jujur,  banyak sekali ilmu yang saya peroleh baik dari materi dan diskusi dari peserta matrikulasi walaupun saya kebanyak hanya menjadi silent reader. Semakin lama tugas nicehomework semakin membutuhkan perenungan yang dalam, bukan apa-apa tetapi setiap nicehomework berkaitan langsung dengan kehidupan kita termasuk tugas keempat ini yang berkaitan dengan pembuatan self curriculum.
Masih mengenai passion, dalam bahasa indonesia berarti gairah dalam kamus besar bahasa Indonesia gairah adalah keinginan (hasrat, keberanian) yang kuat. Passion ini sesuatu yang membuat mata kita berbinar-binar jika kita mengerjakannya, sampai lupa waktu. Bicara mengenai passion ini sebenarnya sejak akhir kuliah saya sudah bertanya-tanya apakah sebenarnya passion saya? Apalah daya sampai saat ini saya masih berusaha membaca kehendak Allah terhadap diri saya.
Setelah melakukan perenungan yang cukup lama, dengan melihat potensi diri saya kemudian saya diskusikan dengan Pak Suami. Ternyata pada Nicehomework yang pertama saya ingin menekuni jurusan Ibu Profesional menurut saya masih kurang spesifik. Sehingga pada tugas kali ini saya akan lebih menspesifikkan lagi jurusan yang saya ambil yaitu Pendidikan Ibu dan Anak. Saya teringat ketika saya menjadi guru setelah lulus kuliah, sama sekali tidak nyambung dengan jurusan yang saya ambil ketika kuliah namun satu tujuan saya waktu itu adalah mencari pengalaman untuk mendidik anak dengan baik. Dan Alhamdulillah banyak mendapat ilmu ketika mengajar Sekolah dasar.

My Self Curriculum

    v  Jurusan                : Pendidikan Ibu dan Anak
    v  Misi Hidup           : Berbagi ilmu dengan orang lain
    v  Bidang                  : Ilmu pendidikan ibu dan anak
    v  Peran                    : Educator, Inspirator
Tahapan-tahapan yang harus saya tempuh adalah sebagai berikut
          1.       Bunda Cekatan                 : ilmu seputar manajemen diri dan rumah tangga.
          2.       Bunda Sayang                    : ilmu seputar pengasuhan anak.
          3.       Bunda Produktif               : ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dan lain-lain.
          4.       Bunda Sholeha                  : ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang.
Nb. Bunda cekatan dan bunda sayang saya tukar posisinya karena saya masih on the proses baby nya sehingga saya fokus pada bunda cekatan terlebih dahulu.

Milestone
Untuk menjadi expert dalam suatu bidang kita harus meluangkan 10.000 jam untuk mendalami ilmu tersebut. InsyaaAllah ke depannya saya akan meluangkan waktu saya 5 jam perhari untuk membaca, praktek dan menuliskannya sehingga dibutuhkan waktu selama 8 tahun 4 bulan.
KM 0 - KM 2  ( Nov 16 – Nov 18 )                : Bunda Cekatan & Bunda Sayang
KM 2 - KM 4  ( Nov 18 – Nov 20 )                : Bunda Sayang & Bunda Cekatan
KM 4 - KM 6  ( Nov 20 – Nov 22 )                : Bunda Produktif
KM 6 - KM 8  ( Nov 22  -  Nov 24 )               : Bunda Sholeha
                               
The Last JUST DO IT, lakukan saya jika belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan lewat laku kehidupan kita. (Tim Matrikulasi IIP)

Dipojok kamar dengan dtemani rintik rintik hujan, dan segelas susu full cream. Happy weekend J
Bandung, 13 November 2016
Nice Homework 4

Matrikulasi Institut Ibu Profesional

NHW3 #Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah


Nah, ternyata kita sudah memasuki pekan ketiga Matrikulasi IIP, menurut saya tugas kali lumayan sulit, ditambah dengan ujian Bahasa Arab sehingga belum sempat mengerjakan tugas NHW3 ini. Ditambah lagi sering mabok setiap hari membuat semakin rumit. Perlu manajemen waktu yang lebih baik lagi. Ups, maaf sedikit curcol ya.
Well, seperti biasanya sebelum NHW3 disampaiakan pengantar materi pekan ini. Materi yang luar biasa. Pertama kita cek dulu benih benih kekecewaan pada orangtua kita mungkin saja menginggalkan rasa marah di dalam jiwa ketika dulu mengasuh kita sewaktu kecil. Dulu pertanyaan pertanyaan ini sering muncul dalam diri. Kenapa saya dilahirkan dari pasangan Bapak dan Ibu kenapa tidak yang lain? Kenapa sih Bapak seperti itu? Kenapa sih Ibu melakukan hal tersebut? Sering itu berngiang ngiang dikepalaku sejak SMA dan sempat muncul kemarahan dengan orangtua. Mungkin pas zaman masih labil kali ya sehingga hati dan jiwa masih bergejolak. Namun setelah menempuh kuliah di Jogja yang otomatis jauh dari orangtua perlahan lahan pertanyaan pertanyaan tersebut menemukan jalan terang. Setelah belajar islam lebih dalam banyak mendekatkan diri pada Ilahi. Rasa kemarahan itu sudah hilang insyaaAllah malah sekarang saya jauh lebih sayang kepada kedua orangtua saya. Dan bersyukur memunyai orangtua seperti mereka. Ternyata sekarang saya menyadari bahwa Bapak adalah Bapak terbaik sedunia dan Ibu adalah Ibu terbaik sedunia. Melalui merekalah saya hadir di dunia ini. Kalau kita sudah selesai dengan masalah sama orang tua, kita bisa mendidik anak dengan baik kelak.
Orang yang belum selesai dengan masa lalunya, akan menyisakan banyak luka ketika mendidik anaknya kelak. –Tim IIP

   "Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami."

Sebenarnya kalau nulis surat ini keduanya kalinya dulu waktu pertama nulis surat cinta untuk beliau sehabis lebaran dan pindahan ke Bandung. Respon suami, saya paksa tulis surat cinta balasan. Wow ternyata tak kalah romantis jawabannya. Hehe.
 Tapi kali ini lain, harus menunggu momen yang pas buat memberikannya karena ada beberapa hal. Surat cinta sudah selesai dibuat kebanyakan sih ucapan maaf karena sering membuat suami mengelus dada dan mengingatkan kembali visi keluarga yang pernah dibahas sebelum nikah. Surat sudah ditulis dan saya selipkan dilaci tempat beliau meletakan dompet. Respon suami setelah membaca surat tersebut suami saya seperti biasa tidak mengungkapkan melalui kata-kata, memang tipe suami saya seperti itu. Beliau hanya memberikan isyarat senyuman, pelukan dan sebuah kecupan mesra di kening. Senyuman yang memberi isyarat bahwa beliau akan bertanggungjawab penuh dengan amanah yang akan diembannya.

" Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing."

Saat ini kami belum memiliki anak, insyaaAllah tahun depan Allah memberikan kepercayaan kepada kami untuk memiliknya. Saat ini saya tengah mengandung 9 minggu, semoga lancar hingga persalinan kelak. Aamiin.

     "Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. Kemudian tengok kembali anak dan suami silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal potensi yang anda miliki."

Tentang potensi diri, sebenarnya sejak lama saya mencari-cari apa gerangan potensi yang ada di dalam diri saya. Apakah misi spesifik hidup saya? Passion apa yang saya miliki. Berbicara mengenai passion ternyata banyak sekali yang menjadi minat saya mulai dari kerajinan tangan hingga anak-anak. Kemudian saya menanyakan kepada suami saya apakah potensi diri yang saya miliki. Hmm.... Okelah, saya punya kecintaan terhadap anak-anak. Hal inilah yang mengantarkan saya untuk menjadi salah satu guru di salah satu sekolah islam terpadu. Niat awal saya sih memang murni karena saya cinta terhadap anak-anak dan membekali diri dengan ilmu pendidikan anak dengan praktik langsung. Kata suami saya, inilah potensi besar yang saya miliki. Alhamdulillah sekarang juga aktif mengajar TPA anak-anak. Kalau mengajar anak-anak itu membuat saya bahagia. Beberapa waktu yang lalu saya juga mencoba talent maping, dan hasilnya saya memang tipe orang yang Care, Cominitation, Server. Saya memang paling suka dengan kegiatan-kegiatan sosial bahkan ibu saya sering ngomel karena biasanya yang kegiatann sosial ini tidak ada bayarannya, namun saya menemukan kepuasan tersendiri bisa menolong dan membantu. Saya juga paling suka mendengarkan orang bercerita maupun mengobrol dengan orang lain. Mungkin ke depannya saya bisa aktif di salah satu organisasi sosial.
Sifat saya dan suami saya sebenarnya jika ditelaah lebih dalam adalah saling melengkapi. Pola didikan orangtua pun teryata jauh berbeda. Keluarga suami lebih menanamkan kedisiplinan kalau keluarga saya lebih menanamkan komunikasi yang hangat dan terbuka. Mungkin memang didikan orangtua memang seperti itu berbeda dengan suami, saya orang yang santai banget suami itu kadang panikan dan teliti sampai detail. Kalau saya mah, beli ya beli saya tapi kalau suami sampai di cek detailnya. OOO...mungkin ini maksud Allah membuat kita berjodoh, agar saling melengkapi. Agar nantinya ketika mendidik anak jadi perpaduan yang baik.
Ingat lagi ya, bahwa Allah mempertemukan kita dengan suami bukanlah tanpa alasan, temukan rahasia Allah tersebut menjadi misi spesifik keluarga kita.

"Lihatlah lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini"

Alhamdulillah di Bandung, saya dan suami tinggal di daerah perkotaan, dengan lingkungan yang kondusif dekat dengan masjid dan memiliki ibu kontrakan dan tetangga yang baik. Sebenarnya saat pertama kali datang ke Bandung muncul pikiran “kegiatan positif apa yang bisa saya lakukan di sini”. Masih terus observasi sampai saat ini, disini sebenarnya banyak anak-anak kecil dan ibu-ibu muda yang sebenarnya saya bisa berbagi ilmu dengan mereka terkait masalah edukasi ASI dl. Tapi karena masih tergolong penduduk baru sehingga sampai saat ini masih terus beradabtasi.


Bandung, 7 November 2016 

NHW2 #Menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga



Selepas kata akad, kita akan menanggalkan status lajang untuk kemudian berganti status menjadi Istri. Akan ada tambahan peran yang akan melekat pada kita. Peran sebagai Istri dan kemudian menjadi Ibu. Menjalani peran tersebut memang tidaklah mudah, perlu ilmu yang mencukupi untuk menjalani peran tersebut dengan baik. Sebelum menjadi kebanggaan keluarga kita harus terlebih dahulu bangga terhadap peran kita sebagai Ibu. Kebanggaan kita menjadi Ibu inilah yang akan membuat kita menjalani peran ini dengan baik. Berikut sedikit review materi pekan kedua, untuk menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga dibagai menjadi empat tahapan, yaitu
     1.        Bunda Sayang
Ilmu- ilmu untuk meningkatkan kualitas Ibu dalam mendidik anak sehingga menjadi guru utama dan pertama.
     2.       Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas Ibu dalam mengelola Rumah Tangga dan Keluarga.
     3.       Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri Ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik dalam hidupnya.
     4.       Bunda Sholeha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Untuk tugas pekan ini adalah membuat checklist indikator ibu profesional terkait dengan tiga peran yaitu sebagai individu, sebagai istri dan sebagai ibu. Karena saya belum memjadi Ibu, InsyaaAllah sedang on the way maka saya akan menggunakan pengandaian kali ini. Sebenarnya tugas ini sesuatu banget, butuh waktu yang lama untuk merenungkannya. Diskusi dengan suami mengenai Istri yang baik baru kemudian bisa tertuang di catatan ini. Berikut checklist indikator yang saya buat. Setiap individu pastinya memeliki indikator yang berbeda beda. Indikator ini dibuat agar semua terukur dan dapat dipantau setiap waktu. Chek this out!
     1.       Sebagai Individu
a.       Ruhani
-          Sholat di awal waktu
-          Tilawah min ½ juz
-          Sholat sunnah
-          Puasa sunnah
-          Dzikir pagi dan sore
-          Hafalan Qur’an
b.      Fikriyah
-          Membaca buku tentang parenting
-          Membaca buku agama
-          Up date info berita
c.       Jasmani
-          Olah raga
-          Makan sayur dan buah
-          No mie instan dan MSG
    2.       Sebagai Istri
-          Mengantarkan dan menyambut kepulangan suami dengan senyum
-          Patuh dan taat pada perintah suami
-          Disiplin melaksanakan tugas kerumahtanggaan pagi dan sore
-          Menyiapkan bekal sehat untuk suami
-          Membaut laporan keuangan rutin
-          Diskusi tentang pendidikan anak
-          Sarapan dan makan malam bersama tanpa gadget

    3.       Sebagai Ibu
-          Membacakan cerita setiap menjelang tidur
-          Membuat journal perkembangan anak
-          Memuat mainan edukatif untuk merangsang perkembangan motorik
-          Menggunakan kata positif
-          Mengajarkan kata tolong, maaf, permisi, dan terima kasih sejak dini

Bandung, 30 Oktober 2016
Nice Homework 2

Berikut ini saya lampirkan checklist indikator dilengkapi dengan target dan evaluasinya perhari. Semoga apa yang saya tulis bisa menjadikan pengingat untuk menjadi individu, istri dan ibu yang semakin lebih baik. Indikator ini tidak akan ada artinya jika kita tidak berusaha untuk melaksanakannya dan mengevaluasi hasilnya. Semoga bisa istiqomah.
 









































MentariPagi. Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Cari Blog Ini

Blogger templates

Photobucket

Advertisement

Pages - Menu