Majelis Ilmu Selasa Sore ( MISS )
By Ust
Talqis Lc
Ghibah atau menggunjing, adalah ketika kalian menyebut saudara kalian dengna
sebutan yang dibenci, dan membicarakan saudara kalian yang menyebabkan dia benci.
Ghibah itu membicarakan sesuatu yang ada pada
dia. Mebicarakan aib orang lain namun tidak ada orangnya disebut ghibah. Namun
jika aib yang tidak sesuai dengan realita maka itu disebut buthan yaitu dosa
yang sangat besar daripada ghibah.
Orang bisu bisa jadi melakukan ghibah, karena
ghibah tidak hanya lewat omongan bisa jadi melalui gerakan.
Ghibah dan mengadu domba ( imamah ) orang
lain termasuk dosa yang besar.
Baik dari sisi perilaku, perwakan yang kurang
sempurna.
Standart kata baik bukan menggunakan standart
kita, namun memakai standart Al qur’an.
Al Hujurat :12
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang.
Mufhlishà tetapi dia juga mencela saudaranya,
menggunjing orang lain, nanti d hari akhirat maka kebaikannya ini akan
diberikan kepda orang –orang yang digunjingkan.
Orang yang paling afdhol adalah orang muslim
yang menjaga keselamatan saudara yang berada disampingnya.
Hadist : Seseorang yang tidak berpikir
sesuatu yang dia ucapkan, perkataaannya itu bisa menggelincirkan dia kepada api
neraka
6 tempat yang diperbolehkan untuk
membicarakan aib orang lain:
1. Meminta
bantuan orang tersebut untuk mencegah kemunkaran yang kan dilakukan oleh orang
yang kita bicarakan.
2. Kemungkaran
yang telah diketahui oleh orang banyak.
3. Menyebutkan
sisi negative orang lain dalam rangka meminta fatwa.
4. Memberi
kabar sebenarnya.
5. Ketika kita
memberikan kabar kepda orang lain jika tidak memberikan tahu sisi negatife maka
tidak bisa dipahami.
6. Ketika kita
menceritakan aib orang lain yang pemilik kebijakan ( missal bercerita ke
Presiden dll )
Penyakit ghibah, bisa mengurangi dan
mereduksi amalnya baik yang dia lakukan. Untuk mengobati penyakit ini maka harus
dijelaskan dampak ghibah ini yaitu akan mengurangi amalan baik dan menurunkan
kualitas ibadah kita,
Menjaga hati
orang lain jauh lebih sulit bila dibandingkan dengan menjaga hati sendiri.