Tantangan Hari kelima-Komunikasi Produktif

Solo, Sabtu, 28 Januari 2017

Tantangan Komunikasi dengan Mama Mertua

Maafkeun saya yang baru sempat memposting tentang Tantangan 10 hari ini, apadaya ternyata tubuh sudah tidak kuat semalam dan dedek juga sedang aktif-aktifnya menendang. Bisa jadi karena kelelahan akibat perjalanan jauh.
Let's begin the story.
Dihari kelima ini saya memiliki tantangan yang selama ini masih belum terlewati yaitu komunikasi dengan mama mertua. Huhuhu...
Saat di Solo, waktu mengobrol dengan ibu bapak, kami sudah ditodong dengan pertanyaan bagaimana sudah dapat rumah apa belum?
Sejak pindah ke Bandung, mertua sudah memberikan kode untuk segera mencari rumah. Namun, semenjak saya hamil. Perhatian suami lebih ditujukan kepada saya, ditambahan beberapa hari yang lalu atasan suami terkena stroke sehingga harus dirawat di Rumah Sakit untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Akibatnya beban kerja suami meningkat sehingga waktu yang diginukan untuk survei pun berkurang. 
Dengan perlahan suami menyampaikan alasan mengapa belum menemukan rumah yang pas, termasuk pertimbangan kami dalam memilih rumah salah satunya adalah tetanggga. Kami memang sering mengobrol tentang rumah impian. Saya dan suami sudah sepakat jika hal yang terpenting ketika memilih rumah adalah tetangga dan lingkungan. Kami memilih tinggal di lingkungan perkampungan saja daripada perumahan. Seperti Rasulullah yang lebih senang tinggal di lingkungan duafa sehingga dengan begitu kita akan selalu bersyukur dengan rejeki yang diberikan Allah. Suami  juga pengennya rumah yang punya halaman luas dan dekat dengan sawah. Hmmm....kalau yang ini saya belum menemukan sawah di Bandung kecuali di daerah yang agak pinggir. Memang alternatifnya kami mencari rumah di daerah pinggiran Bandung karena harga tanah yang relatif agak murah bila dibandingkan dengan di pusat kota Bandung. Harga rumahnya sudah selangit.
Wanti-wanti dari orangtua untuk segera mencari rumah karena semakin lama harga rumah akan semakin tinggi. Saya juga disuruh untuk mengingatkan suami agar segera mencari rumah. Saya iyakan sajalah. Selama ini saya tidak berani memaksa suami untuk cepat-cepat mencari rumah karena saya tahu jika suami juga perlu istirahat.
Tantangan komunikasi dengan Mama Mertua itu sesuatu sekali. Mama mertua sejak awal menikah selalu meminta saya agar bekerja walaupun nanti jika sudah anak lahir. Namun saya dan suami sudah sering membahas hal tersebut. Pertimbangan Mama adalah dengan bekerja istri akan mempunyai uang sendiri yang bisa digunakan untuk kebutuhan diri sendiri maupun anak. Sehingga jika perlu apa-apa bisa memakai uang sendiri tidak harus meminta ke suami. Karena biasanya suami punya pertimbangan yang puanjang sehingga tidak langsung bisa terpenuhi.
Sebenarnya saya ingin mengatakan jika hal tersebut sudah dibicarakan dan memang hasil keputusannya adalah saya tetap di rumah menjaga anak-anak. Namun bibir ini kelu untuk mengungkapkannya. Rasanya belum berani begitu bilang yang sebenarnya ke Mama mertua.  Padahal Mama orangnya baik ko, tapi saya nya saja yang terlalu sungkan.Tantangan saya belum lulus masalah ini. Saya iyakan saja waktu itu.
Mudah-mudahan semakin lancar saja komunikasi saya dengan mertua, karena selama ini saya belum bisa lepas ngobrolnya dengan mertua. 

#harikelima
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip

0 komentar:

Posting Komentar

MentariPagi. Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Cari Blog Ini

Blogger templates

Photobucket

Advertisement

Pages - Menu